Kisah sebuah keluarga yang terpojok
Pada suatu hari datanglah hari yang dimana konflik telah
terjadi di sepanjang daerah yang ada di tempat itu. Ada dua orang anak yang
lagi memburu burung atau bisa kita bilang lagi mengenapel burung yang ada di
dalam hutan terdiri dari beberapa pohon bambu yang kumuh berada dekat dengan
tepi sungai.
Kami berdua merasakan heran kenapa kera pada lari kearah
kami, sebenarnya kera itu takut sama kami karena kami membawa ketapel untuk
memburu dia salah satunya. Setelah beberapa menit kemudia muncul dari
semak-semak tersebut dan membuat kami sangat kaget di karenakan ada orang yang
memakai baju loreng yang sedang memburu manusia lainnya.
Sekalinya mereka adalah tentara yang sedang mencari orang
GAM mungkin kalian pernah dengar dengan gelar tersebut. Kami ditahan dan di
introgasi oleh salah satu dari mereka bertanya? “ngapain kalian di hutan” jawab
kami “lagi memburu burung” mereka bertanyak lagi? “kalian ada melihat orang GAM”
jawab kami “tidak”. Mereka terus memaksa kami untuk mengatakannya. Dengan
ancaman yang terus menerus mereka lontarkan kepada kami, tetap saja kami
menjawab tidak tahu.
Sebenarnya ada orang GAM yang tingal di dalam hutan di
belakang ramah kami beberapa hari yang lalu, tapi mereka tahu kehadiran tentara
makanya mereka pindah tidak tahu kemana mereka pergi.
Akhirnya kami disuru pergi oleh tentara itu dan berteriak
“dengan suara yang keras mereka mengatakan lari, lari” dikarenakan kami pernah
mendengar cerita dari orang sekitar. Apabila ditahan oleh tentara dan kita
disuru lari maka jagan lari, kalau seandainya kami lari otomatis kami akan di
tembak oleh mereka.
Dalam beberapa menit kemudia kami pulang dan tidak lama dari
itu datanglah tentara kerumah kami dia mengatakan kamu pembohong karena apa?
Karena dia ada melihat jejak orang GAM yang pernah tingal di belakang rumah
kami.
Rumah kami di geledah dan mereka juga memaksa orang tua kami
tuk mengatakan yang sebenarnya terjadi di belakang rumah kami, karena orang tua
kami pernah mendengarkan cerita tentang kalau orang yang mengatakan sesuatu
tentang orang GAM maka dua akan di bunuh oleh salah satu dari merekan baik
orang GAM maupun tentara.
Disore harinya sekitar jam 6 disaat itu tidak ada kami
dirumah mungkin mereka tahu kondisi disaat lagi sepi, mereka menodong senjata
api di belakang mamak kami dan di bawa kehutan untuk menceritakan semua tentang
kejadian itu.
Tapi mamak kami tidak menceritakan tentang itu mamak kami
mengalihakan pembicaraan dan tidak mengatakan hal yang sebenarnya, mereka
mengancam ingin membakar rumah kami, karena ada ancaman seperti itu orang tua
kami mengambil jalan yang tepat yaitu hitjrah kerumah saudara sekitar 200-250
meter jauhnya dari rumah kami.
Kami
numpang dirumah saudara dan membongkar rumah kami karena di ancam ingin di
bakar kami lalu pindah ketempat yang lebih baik menurut orang tua kami.