Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah
METODOLOGI PENELITIAN
“Teknik Pengumpulan
Data”
Dosen Pengampu : Drs. MAHMUDI
Oleh
Yandri Syafi’i (
Tarbiyah )
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM LUQMAN AL-HAKIM
HIDAYATULLAH SURABAYA
2014/2015
Darftar isi
Kata pengantar.................................................................................................................. I
Daftar
isi.............................................................................................................................II
Pendahuluan...................................................................................................................... III
Pembahasan....................................................................................................................... IV
Teknik pengumpulan data................................................................................................ IV
A.
Interview (Wawancara).................................................................................................... IV
a. Wawancara Terstruktur................................................................................. V
b. Wawancara Tidak Terstruktur.......................................................................V
B. Kuesioner (Angket)........................................................................................................... V
1. Prinsip penulisan angket................................................................................. VI
a. Isi dan tujuan pertanyaan........................................................................... VI
b. Bahasa yang digunakan............................................................................... VI
c. Tipe dan bentuk pertanyaan....................................................................... VI
d.
Pertanyaan
tidak mendua........................................................................... VI
e. Tidak menayakan yang sudah lupa............................................................ VI
f. Pertanyaan tidak menggiring...................................................................... VII
g. Penjang pertanyaan..................................................................................... VII
h. Ukuran pertanyaan...................................................................................... VII
i. Perinsip pengukuran.................................................................................... VII
j. Penampilan fisik angket............................................................................... VII
C.
Observasi............................................................................................................................. VII
a. Observasi Berperan Serta (partisipant
observation)...................................... VIII
b. Obsevasi Nonpartisipan.................................................................................. VIII
D.
Dokumentasi......................................................................................................................VIII
E. Eksperimental.....................................................................................................................IX
F. Kesimpulan..........................................................................................................................X
G. Daftar Pustaka....................................................................................................................XI
Kata Pengantar
Segala Puji hanya milik Allah SWT yang selalu melimpahkan
karunia-Nya, nikmat-Nya, cinta-Nya bagi kita semua, hingga dapat merasakan
keindahan dunia tiada tara. Sholawat serta selam selalu kita hadiahkan kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan kita tentang
makna/hakiki kehidupan sebenarnya, seorang kekasih Allah yang luar biasa tiada
banding yang telah menyelamatkan manusia termasuk kita semua dari zaman
jahiliyah ke zaman yang penuh kasih sayang dan perlindungan Allah SWT yaitu
Islam. Dari sosok beliau lah kita semua termotivasi dan terinspirasi dalam menapaki kehidupan
yang fana dan duka ini.
Dalam waktu yang berlalu selama dua minggudapat
menyelesaikan makalah Metodologi Penelitian yang membahas mengenai “teknik
pengumpulan data” yang mungkin masih jauh dari namanya sempurna.
Oleh sebab itu kami meminta saran dan kritikannya dari semua
pihak, rekan-rekan yang telah mendukung, mendo’akan sehingga kami dapat
menyelesaikannya. Agar ini semua menjadi niatan baik kita semua. Amien
Demikianlah deretan kata pengantar yang kami buat agar dapat
menjadi wadah pembelajaran kita dan introspeksi diri sendiri mengenai keilmuan.
Mohon maaf bila terdapat keselahan dan kekurangan
disana-sini. Karena tidak ada yang lebih baik dari apa yang kita buat kecuali
ciptaan Allah.
BAB
I
PENDAHULUAN
Teknik pengumpulan
data pada dasarnya sering dilakukan oleh manusia. Tidak hanya dari kalangan
besar yang mengunakan tetapi dari kalangan kecil juga mengunakan teknik
pengumpulan data tersebut. Secara tidak sadar kita sering menanyakan sesuatu
kepada orang yang lebih mengetahui tentang hal tersebut atau hal yang belum
diketahuinya. Terkadang kita tidak sadar sesungguhnya itulah teknik pengumpulan
data.
Teknik pengumpulan
data sendiri memiliki beberapa cara diantaranya ialah dengan wawancara, angket,
observas dan dokumentasi. Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipengang oleh peneliti dalam
mengunakan metode wawancara dan juga observasi (angket).
Pengumpulan data
dapat dilakukan dalam berbagai seting, berbagai sumber, dan
berbagai cara. Bila dilihat dari setingnya, data dapat dikumpulkan pada setting
alamiah, pada labolatorium dengan metode ekperimen, dirumah dengan berbagai
responden, pada suatu seminar, diskusi, di ajalan dan lain-lain. Bila dilihat
dari sumber datanya, maka pengumpulan
data pada mengunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber
primer adalah sumber data yang langsung memberikan data dan pengumpulan data,
dan sumber sekundernya merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpulan data, misalanya lewat orang lain atau lewat dokumen.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Teknik
Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa tehnik
diantaranya:
A. Interview
(Wawancara)
Wawancara
adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ialah di lakukan oleh dua
pihak, yaitu pewancara (interviewee)
yang memberikan jawaban.[1]
Tekhnik
wawancara secara garis besar ada dua, yaitu wawancara terstruktur dan tidak
terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dipersiapkan oleh
penulis dan sudah mengarah pada fokus penelitian, sedangkan wawancara tidak
terstuktur adalah wawancara yang bersifat bebes dan tidak direncanakan tetapi
penulis dituntut memiliki pengetahuan cara atau aturan wawancara.[2]
Dalam
penelitian ini menggunakan teknik terstruktur, tetapi tidak menutup kemungkinan
dalam penelitian lapangan nanti digunakan juga tekhnik wawancara tidak
terstruktur, sehingga data-data yang diperoleh dari hasil wawancara nanti dapat
relefan dan signifikan sesuai dengan penelitian ini. Tahapannya meliputi:
menentukan interviewee, mempersiapkan wawancara, melakukan wawancara,
memelihara wawancara agar produktif, mengakhiri wawancara, dan merangkum hasil
wawancara.[3]
Sutrino
Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan
yang perlu dipegang oleh peneliti dalam mengunakan metode interview dan juga
kuesioner (angket) adalah sebagai berikut.
1. Bahwa subjek (responden) adalah
orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri
2. Bahwa apa yang dikatakan oleh subjek
kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya
3. Bahwa interpretasi subyek tentang
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa
yang dimaksudkan oleh peneliti
1. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai
tehnik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpulan data telah mengetahui
dengan pasti tentenag informasi apa yang diperoleh. Dengan wawancara
terstruktur ini pula, pengumpulan data dapat menggunakan beberapa pewawan cara
sebagai pengumpulan data. Supaya setiap wawancara mempunyai ketrampilan yang
sama, maka diperlakukan training kepada calon pewawancara.
2. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah
wawancara yang bebas dimana penelitian tidak mengunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman
wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalah yang akan
ditanya.
Wawancara baik yng dilakukan dengan
face to face maupun mengunakan pesawat telepon, akan selalu terjadi kontak
pribadi, oleh kerena itu pewawancara perlu memahami situasi dan kondisi
sehingga dapat memilih waktu yang tepat kapan dan dimana harus melakukan
wawancara.
Informasi atau data yang diperolah
dari wawancara sering bias. Bias adalah menyimpan dari yang seharusnya, sehingga dapat dinyatakan
data tersebut subyektif dan tidak akurat. Kebiasaan data ini akan tergantung
pada pewawancara, yang diwawancarai (responden) dan situasi dan kondisi pada
saat wawancara.
B. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesoner merupakan
teknik pengumpulan data yang efesian bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Kuesioner dapat
berupa pertanyaan atau pertanyaan tertutup atau terbukan, dapat diberikan
kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.
Uma Sekaran (1992) mengemukakan
beberapa prinsip dalam penulisan angket sebagai tekni pengumpulan data sebagai
berikut:
1. Prinsip penulisan angket
Prinsip ini menyangkut beberapa
faktor yaitu:
a. Isi dan tujuan pertanyaan
Yang dimaksud disini adalah apakah
pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan pengukuran atau
bukan? Kalau bentuk pengukuran makan dalam pertanyaan harus teliti, setiap
pertanyaan harus skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur
variabel yang diteliti
b. Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan dalam
penulisan angket harus disesuaikan dengan kemampuan bahasa responden.
c. Tipe dan bentuk pertanyaan
Tipe pertanyaan dalam angket dapat
terbuaka atau tertutup. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang diharapakan
responden untuk menulis jawabanya berbentuk uraian tenteng sesuatu hal. Setiap
pertanyaan angket yang diharap jawaban terbentuk data nominal, ordinal,
interval, dan ratio, adalah bentuk pertanyaan tertutup.
Pertanyaan tertutup akan membantu
responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam
melakukan analisis data terhadap seluruha angket yang terkumpul.
Pertanyaan-pertanyaan dalam angket perlu dibuat kalimat positif dan negatif
agar responden memberikan jawaban setiap pertanyaan lebih serius, dan tidak
mekanistik.
d. Pertanyaan tidak mendua
Contoh:
Bagaimana pendapat anda tentang
kualitas dan kecepatan pelayanan KTP? Ini adalah pertanyaan yang mendua, karena
menanyakan tentang dua hal sekaligus, yaitu kualitas dan harga. Sebaiknya pertanyaan tersebut dijadikan menjadi dua yaitu:
bagaimana kualitas pelayanan KTP? Bagaimanakah kecepatan pelayanan?
e. Tidak menayakan yang sudah lupa.
Setiap pertanyaan dalam instrumen
angket, sebaiknya juga tidak mengunakan hal-hal yang sekiranya tidak responden
sudah lupa, atau pertanyaan-pertanyaan yang
memerlukan jawaban dengan berpikir berat.
f. Pertanyaan tidak menggiring
Pertanyaan dalam angket sebaiknya
tidak mengiring kejawaban yang baik saja atau yang jelek saja.
g. Penjang pertanyaan
Pertanyaan dalam angket seharusnya
tidak terlalu panjang, sehingga akan membuat jenuh responden dalam mengisi,
disarankan jumlah pertanyaan antara 20 s/d 30 pertanyaan.
h. Ukuran pertanyaan
Ukuran pertanyaan dalam angket,
dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju
ke yang sulit, atau diacak. Tapi hal ini harus dipertimbangkan karena hal ini
kan mempengaruh spikologis responden dalam
menjawabnya.
i.
Perinsip
pengukuran
Angket yang diberikan kepada
responden adalah merupakan instrumen
peneliti, yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan diukur.
j.
Penampilan
fisik angket
Penampilan fisik angket sebagai alat
pengumpul data akan mempengaruhi responden atau keserusan responden dalam
mengisi angket.
C.
Observasi
Selain wawancara, observasi juga
merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode
penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan
menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk
memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil
observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana
tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh
gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan
penelitian.
1. Bungin (2007: 115-117) mengemukakan
beberapa bentuk observasi, yaitu: 1. Observasi partisipasi, 2. observasi tidak
terstruktur, dan 3. observasi kelompok. Berikut penjelasannya:Observasi
partisipasi adalah (participant observation) adalah metode pengumpulan
data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian informan.
2. Observasi
tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman
observasi, sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan
perkembangan yang terjadi di lapangan.
3. Observasi kelompok ialah pengamatan yang
dilakukan oleh sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat
menjadi objek penelitian.
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan
bahwa, observasi merupakan suatu proses yang komplek, seatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan piskhologis, dua di antara yang terpenting
adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Observasi dapat dibedakan menjadi:
1. Observasi Berperan Serta (partisipant
observation)
Dalam observasi ini, peneliti
terlibat dengan sehari-hari orang yang sedang diamati atau digunakan sebagai
sumber data peneliti. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa
yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan
observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam
dan sampai mengtahui pada tingkat makna dari setiap prilaku yang nampak.
2. Obsevasi Nonpartisipan
Kalaw dalam obsevasi partisipan
peneliti terlibat langsung dengan aktivitas
orang-orang yang sedang iamati, maka dalam observsi nonpartisipan
peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Peneliti mencatat,
menganalisis dan melanjutkannya dapat membuat kesimpulan tentang perilaku
masyarakat dalam pemilihan umum. Pengumpulan data dengan observasi
nonpartisipan ini tidak akan mendapatkan data yang mendalam, perilaku yang
tampak, yang terucapakan dan yang tertulis.
D. Dokumentasi
Teknik dokumentasi ini digunakan kerena
alasan-alasan yang dapat dipertanggung jawabkan diantaranya: 1. Dokumen yang
digunakan kerena merupakan sember stabil; kaya dan mendorong; 2. Berguna
sebagai bukti untuk suatu pengujian; 3. Berguna sesuai dengan penelitian kualitatif
karena bersifat alamiah, sesuai dengan konteks, lahirdan berada dalam konteks;
4. Relatif murah dan tidak sukar diperoleh, tetapi dokumen harus dicari dan
harus ditemukan; 5. Hasil kajian ini akan membuka kesempatan untuk memperluas
tubuh pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki.[4]
Menurut Irawan (2000;70) studi dokumentasi
merupakan tekhnik pengumpulan data yang ditujukan kepada subyek penelitian.
Dokumentasi yang diketik dapat berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen
resmi. Dokumentasi dibedakan menjadi:
1.
Dokumen
primer: bila dokumen itu ditulis oleh pelakunya sendiri otobiografi adalah
salah satu contoh dokumen primer.
2.
Dokumen
sekunder: seseorang bila peristiwa yang dialami disampaikan pada orang lain dan
orang ini yang kemudian menulisnya. Biografi seseorang adalah contoh
dokumentasi sekunder.[5]
E.
Eksperimental
Eksperimentasi
adalah suatu metode dipakai untuk mengetahui pengaruh dari suatu media, alat, atau kondisi yang sengaja
diadakan, terhadap suatu gejala sosial berupa kegiatan dan tiingkah laku
seseorang atau kelompok individu.[6]
Eksistensi
eksperimentasi adalah menguji pengaruh dari media alat atau suatu kondisi
terhadap suatu gejala sosial. Untuk mengetahi gejala tersebut, maka individu
yang diteliti dimodifikasi sebagai berikut:
a.
Pola
kelompok tunggal
b.
Pola
kelompok paralel yang equivalen
c.
Pola
kelompok rotasi
BAB III
Kesimpulan
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan beberapa tehnik diantaranya:
Wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu. Percakapan ialah di lakukan oleh dua pihak, yaitu pewancara (interviewee) yang memberikan jawaban.[7]
Tekhnik wawancara secara garis besar
ada dua, yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara
terstruktur adalah wawancara yang dipersiapkan oleh penulis dan sudah mengarah
pada fokus penelitian, sedangkan wawancara tidak terstuktur adalah wawancara
yang bersifat bebes dan tidak direncanakan tetapi penulis dituntut memiliki
pengetahuan cara atau aturan wawancara.[8]
Sutrino
Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan
yang perlu dipegang oleh peneliti dalam mengunakan metode intervien dan juga
kuesioner (angket) adalah sebagai berikut.
1. Bahwa subjek (responden) adalah
orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri
2. Bahwa apa yang dikatakan oleh subjek
kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya
3. Bahwa interpretasi subyek tentang
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa
yang dimaksudkan oleh peneliti
Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Kuesoner merupakan teknik pengumpulan data yang efesian bila
peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang
diharapkan dari responden. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pertanyaan
tertutup atau terbukan, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau
dikirim melalui pos atau internet.
Selain
wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan
kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman,
pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah
penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek,
kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang.
Teknik
dokumentasi ini digunakan kerena alasan-alasan yang dapat dipertanggung
jawabkan diantaranya: 1. Dokumen yang digunakan kerena merupakan sember stabil;
kaya dan mendorong; 2. Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian; 3. Berguna
sesuai dengan penelitian kualitatif karena bersifat alamiah, sesuai dengan
konteks, lahirdan berada dalam konteks; 4. Relatif murah dan tidak sukar
diperoleh, tetapi dokumen harus dicari dan harus ditemukan; 5. Hasil kajian ini
akan membuka kesempatan untuk memperluas tubuh pengetahuan terhadap sesuatu
yang diselidiki.
Eksperimentasi
adalah suatu metode dipakai untuk mengetahui pengaruh dari suatu media, alat, atau kondisi yang sengaja
diadakan, terhadap suatu gejala sosial berupa kegiatan dan tiingkah laku
seseorang atau kelompok individu.
Untuk
mengetahi gejala tersebut, maka individu yang diteliti dimodifikasi sebagai
berikut:
a.
Pola
kelompok tunggal
b.
Pola
kelompok paralel yang equivalen
c.
Pola
kelompok rotasi
Daftar Pustaka
Burhan
Bungin. 2001. Metode penelitian Sosial. Airlangga University Press.
Sugiyono.
2012. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”,Bandung.,Alfabeta.
[1] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006)
[2] Jocob Vredenbergt, Metode dan Penelitian Masyarakat (Jakarta: Erlangga), 92
[3] Asep Saeful Muhtadi dan Ahmad Safei, Metode Penelitian Dakwah, (Bandung:
Pustaka Setia, 2003), 162
[4] Ego G Guba dan Y Vona S. Linclon, Effective Evaluation (San Francisco:
Jossey-Bass Publisher, 1981), 235
[5] Sukandarrumudi, Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula,
(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2006), 88-89
[7] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006)
[8] Jocob Vredenbergt, Metode dan Penelitian Masyarakat (Jakarta: Erlangga), 92