kisah seorang mahasiswa

Kisah Seorang Mahasiswa
Tugas kuliahku

Pada suatu malam dimana kebiasaan seorang mahasiswa bagun pada malam yang dingin sejuk dan diginnya tembus sampai ketulang dia memguatkan dirinya untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah dengan mahasiswa lainya dikarenakan dia tinggal pesantren. Siapakah gerangan anak itu? dia adalah seorang mahasiswa yang bernama Baim.

Menjelang pukul 06.00 pagi Boim dihampiri oleh seorang dosen dikarenakan dia telah melakukan pelanggaran dalam halaqoh tidak hadir. Maka dosen tersebut menanyakan kepada Boim “Kenapa tidak ikut halaqoh?” jawab Boim “sakit perut ust” lalu ust tersebut memberikan hukuman kapadanya untuk  menulis aL-Qur’an 5 halaman setara dengan setengah juz di karenakan dia sering tidak ikut halaqoh.

Lalu ia kembali ke kamarnya dan memikirkan kenapa saya begitu banyak hukuman yang diberikan kepadanku. Ia tetap semangat berusaha untuk menulis aL-Qur’an tersebut dalam rangka untuk menyelesaikan hukumannya.

Disamping hukuman tersebut ia juga lagi menjalankan tugas menyelesaikan skripsi untuk menghadapai ujian dalam beberapa minggu yang akan datang akhirnya hukumannya tertunya untuk dia kerjakan. Setiap ada ust yang datang kekamarnya dia pasti menghindar darinya di karenakan dia belum menyelesaikan tulisan aL-Qur’an tersebut sebagai hukumannya.

Pada suatu pagi dihari libur dia lagi istirahat tiba-tiba datang seorang ust bertanya kepadanya? “Bagaimana hukuman yang saya suru tulis aL-Qur’an sudah selesai?” jawab Baim? “Belum ust” saya lagi sibuk mengurusin skripsi saya. Tidak disangka tiba-tiba ust tersebut mangatakan. “kalau kamu sibuk dengan urusan skripsimu saya akan bertindak lebih lanjut” kata ust tersebut. Baim kaget kenapa dia mengatakan seperti itu mungkin dia marah matanya, dan ust tersebut langsung pergi meningalkan asrama atau kamar.

Keesokkan harinya datang lah sepucuk surat dari ust, Baim kaget dengan kedatangan surat tersebut dari seorang mahasiswa yang bekerja di kantor perkuliyahan, mahasiswa tersebut memberikan surat kepada Baim. Dalam kekagetan tersebut Baim masih berpikir positif, karena tidak mungkin ust sekejam itu.

Akhirnya Baim membuka surat tersebut alangkah kagetnya karena surat terserbut meminta saudara Baim untuk rapat bersama ust-ust di ruanga rapat yang dilaksanakan di kantor mahasiswa terserbut. Dengan kegelisahan yang dia dapat dari surat tersebut dia tidak dapat berpikir apa-apa akhirnya tidar dari malam sampai pagi lagi dan meninggalkan shalat subuh.

Sekitar jam 09.00 di dipangil oleh petugas kantor untuk hadir dalam acara rapat tersebut walaupun dalam keadaan gelisah dia hadir. Setelah selesai rapat dia curhat kepada kami bahwa saya di DO oleh ust hanya satu orang ust saja yang memebela saya di saat saya dalam ruangan rapat. Terima kasih kepada ust yang telah membela saya disaat itu.




0 komentar:

Posting Komentar

 

Absen Pendatang